Selasa, 29 Januari 2008

Maunya Apa Sih PLN

Listrik pada saat sekarang menjadi kebutuhan pokok, yang berfungsi memberi penerangan, dan kehidupan bagi masyarakat. Ada timbal balik kebutuhan antara produsen anatar PLN dengan Masyarakat sebagai konsumen. Masyarakat membutuhkan energi listrik sedangkan PLN mendapatkan Keuntungan dari penjualan Listrik, ini disebut Simbiosis Mutualisme (Tibal Balik Saling Menguntungkan). Tapi apa yang terjadi dengan listrik di daerah Cibanteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat adalah Simbiosis Parasitisme (Timbal Balik salah satu di Rugikan/yang satu menjadi Benalu) yaitu PLN Ciampea. Masyarakat sudah Mempercayakan PLN di sektor Ciampea sebagai pendistribusi energi listrik, tetapi selalu terjadi pemadaman Listrik. Selama 3 tahun bermukim di daerah Cibanteng Rata-rata dalam satu minggu bisa 5-6 hari padam listrik terjadi, bahkan sering terjadi pemadaman listrik dalam satu hari 4-5 kali pemadaman. Masyarakat sebagai warga negara yang baik selalu tepat waktu membayar listrik, sedangkan berbeda dengan PLN Ciampea, tidak mengenal waktu (Pagi, Siang, Malam, Tengah Malam, dan Subuh juga pernah) Lampu dipadamkan. Benar 2x prinsip perusahaan yaitu menggunakan sumberdaya energi seminimal mungkin dengan meraih keuntungan sebesar-besarnya dan mengorbankan masyarakat sebanyak banyaknya.

Lebih mengherankan lagi dan tidak tahu diri, listrik selalu padam, Kok Pembayaran Listrik Melonjak terus setiap Bulannya, bahkan lebih mengecewakan lagi pernah di alami oleh sebut saja Si Anu (Kisah Nyata). Beliau mengatakan saya seorang mahasiswa IPB. Selama satu tahun saya tinggal di Cibanteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor sering terjadi pemadaman, saya termasuk orang yang sabar sampai pernah menjelang Ujian Presentase pada salah Mata Kuliah saya, lampu padam. Padahal saya sangat membutuhkan sekali listrik untuk persentase dengan menggunakan media elektronik (Komputer), akhirnya terpaksa saya memfoto copy buat persentase saya, tapi apa yang terjadi!!! Fasilitas foto copy juga mati, saya bingung. Dengan percaya diri dan menjelaskan ke pada Dosen si anu, bahwa sudah tiga hari tiga malam mati lampu Bu. Tau sendiri dosen ga mau alasannya apapun, akhirnya saya persentase dengan tangan kosong tanpa Komputer dengan slide saya dan hasilnya mengecewakan dengan nilai C, karena menurut dosen saya, Komputer sebagai Media Utama untuk Presentase dengan menggunakan listrik. Si Anu juga pernah mendapat pengalaman buruk mengenai listrik di Ciampea. Dia berkata:” pembayaran listrik selalu rutin setiap bulannya dengan rata-rata hanya Rp.45.000,- tidak pernah menunggak, dan pengecekan meteran yang selalu dilakukan oleh teknisi PLN dari sektor Ciampea juga rutin, tetapi pada saat menerima tagihan pembayaran listrik pada bulan berikutnya, OOOOHHH My GOD!!! Ku Naon Iyeu???, Maunya Apa Sih PLN??? Tagihan Listrik sampai Rp.550.000, Aje Gile........!!!!”. Lalu Si Anu dengan emosi yang memuncak berangkat kekantor PLN Ciampea untuk kompleinnya. Sesampainya Si Anu langsung Marah ke PLN:”Selamat Siang pak, mohon maaf pak kesabaran saya sudah habis, sabaaaarrr banget, sampai2 salah satu mata kuliah’ saya korbankan akibat pemadaman listrik waktu itu” kali ini bukannya sabar Pak, tapi Bapak menjadi Subur menerima tagihan listrik saya sebesar Rp.550.000,-. Bukan Main yaaa Pak, Tiap Bulan Seperti ini setiap karyawan PLN ciampea bisa beli motor kreditan yaa. Sang Rentenir Listrik Menjawab:” Kami minta maaf, ini kesalahan dari kami karena dalam satu tahun meteran listruk di tempat tinggal anda pernah beberapa kali tidak terkontrol, tapi tagihan harus tetap dibayar. Ga bisa gitu dong pak, saya orang yang tepat waktu kalo membayar, termasuk membayar listrik, Si Anu membalas jawaban sang Rentenir Listrik, Rentenir memberi alternatif, pembayaran bisa dilakukan dengan cara dicicil. Lalu dengan muka ketus dan garang. Si Anu menjawab; sampai kapanpun saya tidak akan membayar itu keputusan dari diri saya dan merupakan tindakan yang benar, karena memang itu kesalahan dari Pihak PLN.

Akhirnya Si Anu Pergi dan Pindah Tempat Tinggal dengan menginformasikan ke teman- temannya yang mau berminat tinggal di Cibanteng agar tidak tinggal di daearah tersebut, karena sering mati lampu dan kalo bayar listrik setiap tahunnya ada tagihan bunga, Gw aja pernah bayar sampai Rp.550.000,-.

Kesimpulannya PLN Ciampea Rentenir dan Kurang Kerjaaan Mainin Listrik!!!!!!

Sabtu 26, Januari 2008

Jam 07.30 WIB. Pagi yang cerah. Saya bangun pagi-pagi banget dan ini rekor bangun terpagiku, komplit dengan : belek mata, iler, mulut bau jigong, rambut acak-acakan. Soalnya malamnya baru pulang dari dosen minta tanda tangan revisi terakhir skripsi gw, Alhamdulillah sih udah beres semua tinggal nunggu pake Toga aja tanggal 20 Februari 2008, doain yah moga lancar2 aja, ga ada kerusuhan, teror bom, demo karyawan, dan yang jelas pas wisuda gw ga ada PILKADA di Kampus.

Oh iyah sampe lupa ngegrutunya, habis itu saya langsung ambil handuk dan nyalain air keran ngisi bak mandi yang kosong terus tiap jamnya gara-gara bocor, yahh lumayan lama nunggunya sampe penuh, maklum ga kebeli semen buat nambel bak, habis buat ngisi lambung saya aja yang kosong karena lapaaar. 1 jam gw nunggu air penuh di bak mandi sambil tidur2an lagi dikasur. Jam 8.30 pagi gw bangun lagi bergegas mandi, pake baju, dan bangunin Mas Slamet yang mau rencana pergi ke Mall Kelapa Gading untuk ngeliat Launching Perdana asus ngejual Laptop ukuran mini.



Jam 09.10 saya bersama mas slamet bergegas berangkat ke jakarta, tapi sebelumnya kita berdua janjian dulu sama sarif dan ciko di terminal Bubulak Bogor. Setelah berkumpul dengan mereka semua, saya berangkat bareng2, naik angkot 03 jurusan baranangsiang-bubulak. Di dalam angkot saya punya pengalaman menarik, kebetulan di dalam angkot cuman ada saya, mas slamet, sarif, ciko dan supir angkot, pada saat angkot berjalan perlahan2 untuk mencari penumpangnya, terlihat seorang wanita cantik, dan lugu menyetop angkot yang kita tumpangi sebut saja bunga, 22. Dia duduk ditengah-tengah bangku antara mas slamet dan sarif yang muat cuman buat 6 orang dan saya berdua dengan ciko di bangku yang muat 4 penumpang, sepanjang jalan bunga, itu diam saja, lalu ciko iseng menyentuh kakinya, ciko bilang ke wanita itu ”sorry mba ga sengaja”, si bunga menjawab “ah ga apa2” diiringi dengan sebuah senyuman manis, eeeh ciko ke geeran di senyum juga. Padahal saya sudah tau niat hati ciko mau kenalan dengan bunga, tapi malu. Angkot hampir menuju terminal kita masih dengan si bunga, sarif mulai mengeluarkan sejumlah uang untuk ongkos angkot dari celananya, dia punya niat sih mau bayarin kita dan si bunga didalam angkot tapi kurang Rp.3000,- sarif akhirnya meminjam ke ciko Rp.3000,- setelah turun sarif yang bayar ongkos angkotnya, dengan percaya diri yang tinggi dan sifat dermawannya sarif membayar ongkos angkotnya ke bunga, bunga berkata: “mas ga usah repot2, sarif menjawab: “aahh udah ga apa2, tapi kata supir angkot berkata lain:” mas kurang Rp.3000,- muka sarif langsung merah menahan malu, soalnya kita bertiga ga memegang uang recehan. Akhirnya si bunga membayar sendiri.

Kemudian kita bergegas berangkat mencari bus yang menuju ke Kelapa Gading, akhirnya kita mendapatkan bus tersebut, lalu berangkatlah kita ber-empat. Jam 13.00 WIB kita tiba di Mall Kelapa Gading, dan kita menuju Launching Laptop Merk asus yang akan dimulai acaranya jam 14.00, dengan semangatnya sarif dan ciko langsung bergegas kedalam Mall, mereka (Lafdi dan Ciko) berkata langsung ke diri saya :“aku punya niat beli Laptop Program Windows, tapi klo terbatas produknya, gw beli yang Linux aja deh, setelah tiba, ternyata antrian pembeli Laptop panjang banget dan banyak sekali masyarakat yang ingin membeli produk tersebut, soalnya produk IT tersebut baru ada di Indonesia dan di jual dengan jumlah yang terbatas. Akhirnya kita semua terpaksa ikut mengantri dari sekian ratus orang yang.


Dua jam berlalu dan menunjukkan pukul 16.00, kita bertiga (Sarif, Ciko dan saya) mulai jenuh karena antrian yang panjang, akhirnya berdampak ke badan kita antara lain ”perut keroncongan, tenggorokan kering, kaki pegel2, lutut lemes, dan mata mulai sakit-sakit dan perih karena 2 jam yang diliat sebenarnya bukannya antrian sama memburu laptop tapi wanita yang cantik 2x and seksi 2x”.

Ditambah lagi informasi yang diberitahukan oleh MC-nya stok Laptop tinggal 60 unit lagi dari jumlah 300 unit yang menambah pesimis diri kita tidak mendapatkan Laptop tersebut. Tapi saya liat mas slamet ga patah semangat and ga patah tuhh badannya yang peot kaya triplek. Sarif mulai jenuh dan langsung berkata sama bandy: “gw lapaaaar banget buuuung” dan langsung narik tangan bandy lansung berkata: ayooo nyari makanan udah gaa tahan neeeh, langsung aku jawab: eh rif loo udah kaya orang yang lagi nahan mules mau pup aja”. Lalu ciko juga ga kuat dari antrian dan dia juga ga tahan nahan lapar, akhirnya kita bertiga sepakat mau beli makanan dengan mengorbankan antrian yang sudah susah payah berdiri lama. Setelah makan siang usai ciko dan sarif melamun dan menghayal saja seperti anak kecil yang tidak tercapai keinginannya untuk membeli mainan, lucu memang melihat mereka berdua, padahal mereka Mahasiswa S2 Lho. saya melihat mereka seperti orang yang menyesal meninggalkan antrian untuk membeli Laptop. Tapi sarif langsung punya ide yang reaktif, dan berkata: ”akhhh dari pada nunggu antrian yang panjang lagi, mending gw beli celana merk Lee Cooper walau Laptop Program Linux ga kebeli, yang penting gaa malu 2x in pergi jauh2 ke Jakarta, beli celana agak mahal ”. Sarif sejak awal mendapat informasi ada penjualan Laptop Mini Merk asus program Linux dia tertarik banget, tapi sesampainya di Mall Kelapa Gading Bukanyya laptop program linux yang ke beli tapi celana panjang merk lee cooper.

Kita bertiga langsung bergegas pergi menuju Mas Slamet yang masih terus berjuang menunggu di antrian, karena kesabarannya itu dan tidak termakan oleh isu dari MC yang selalu memberi informasi produk laptop tinggal sedikit lagi, akhirnya dengan rasa cemas dan waswas, dan takut Produk habis Mas slamet mendapatkan juga dengan apa yang diinginkan yaitu bisa mendapatkan dan membeli Laptop merk Asus dengan Linux. Ciko dan sarif langsung bertanya ke Slamet: ” Gimana Berhasil Ga mendapatkan Barangnya?” Slamet Jawab: ”Akhirnya Dapat juga Linux-nya” eh Sarif dan Ciko Membalas dengan Menjawab: Aku Juga dapat Lee Cooper”

Begitulah Kisah kita selama Jalan-jalan seharian Ke Mall Kelapa Gading. Asyik, Melelahkan, Lucu-lucu lagi orangnya


Jumat, 25 Januari 2008

Permasalahan Usaha Persuteraan di Indonesia

Persuteraan alam sebagai salah satu kegiatan agribisnis dengan rangkaian usaha yang cukup panjang menjadi bagian dari pengembangan di bidang kehutanan yang dikaitkan dengan kegiatan agroindustri. Selain itu kegiatan ini sudah lama dikenal dan dibudidayakan oleh sebagian masyarakat Indonesia terutama daerah-daerah dengan lingkungan sosial budaya yang mendukung kegiatan tersebut seperti Sulawesi Selatan dan Jawa Barat.

Kegiatan sutera alam merupakan salah satu upaya untuk mendukung program rehabilitasi lahan dengan meningkatkan daya dukung lahan melalui budidaya tanaman murbei yang dikombinasi dengan pemeliharaan ulat sutera dan penanganan pasca panennya. Pengembangan usaha persuteraan alam dipandang sebagai salah satu usaha yang mempunyai harapan yang baik untuk mensejahterakan masyarakat dengan memanfaatkan lahan hutan yang masih terlantar.

Usaha kegiatan persuteraan alam khususnya produksi kokon dan benang sutera dirasakan sangat menguntungkan, karena cepat mendatangkan hasil dan bernilai ekonomi tinggi. Teknologi yang digunakan relatif sederhana, karena dapat dilakukan sebagai usaha pokok maupun sampingan yang merupakan usaha keluarga. Disamping bersifat padat karya, dapat juga menjadi sumber pendapatan masyarakat yang menguntungkan, sehingga kegiatan ini merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan peranan sektor kehutanan dalam mendorong perekonomian masyarakat di pedesaan.

Di Jawa Barat terdapat 3.754 petani yang memanfaatkan 2.620,90 ha lahan murbei untuk mengembangkan ulat sutera. Lahan-lahan tersebut terdapat di Sukabumi, Cianjur, Bandung, Garut, Tasikmalaya, Majalengka, Sumedang, Subang serta Purwakarta.

Produksi sutera alam Indonesia masih sangat rendah, rata-rata per tahun produksi kokon kering sebesar 250 ton atau setara dengan 31,25 ton benang. Kapasitas produksi industri pemintalan benang sebesar 87,5 ton atau setara dengan kebutuhan kokon sebesar 700 ton. Sehubungan dengan itu industri pemintalan benang belum beroperasi optimal masih kekurangan kokon sekitar 450 ton pertahun. Sedangkan kebutuhan kokon nasional saat ini sebanyak 2400 ton per tahun, kebutuhan bahan baku industri benang sutera berupa kepompong ulat sutera (kokon) masih harus impor

Tidak jarang petani sutera alam meninggalkan usaha tani sutera dan beralih pada komoditas lain yang dianggap lebih menguntungkan. Masalah yang dihadapi seperti, keterbatasan modal, aspek sumberdaya maupun sarana dan prasarana yang belum optimal perlu diatasi mengingat potensi wilayah yang mendukung serta peluang pasar yang masih terbuka.